Sejarah Amplang

Amplang adalah sejenis krupuk yang terbuat dari campuran tepung tapioka, bumbu rempah, dan ikan pipih atau ikan tenggiri khas perairan Sungai Mahakam atau Sungai Karang Mumus. Ikan pipih atau ikan tenggiri inilah yang menjadikan amplang begitu gurih dan kriuk-kriuk ketika digigit. Sebenarnya, tidak ada keharusan menggunakan kedua jenis ikan tersebut sebagai bahan dasarnya. Ikan jenis lain pun bisa digunakan, seperti ikan haruan (ikan gabus), tetapi rasanya akan sangat berbeda . Mula-mula Ikan tenggiri dikerik untuk diambil dagingnya. Daging ikan lalu dicampur dengan telur dan bumbu hingga berwarna kecoklatan. Adonan krupuk ini lalu diaduk, diremas-remas, agar benar-benar bercampur dan bumbunya meresap. Adonan lalu dicampur dengan tepung tapioka, diaduk-aduk, dibanting-banting, hingga menyatu. Baru kemudian dicetak, dipotong-potong aneka bentuk. Ada yang panjang, bulat, kotak, sesuai selera. Potongan krupuk langsung digoreng di wajan besar penuh berisi minyak panas. Penggorengan dilakukan berulang-ulang, hingga krupuk berwarna kecoklatan dan dirasa cukup renyah. Tak jarang setelah krupuk diangkat dari penggorengan, tapi dirasa kurang renyah setelah dicicipi, akan digoreng lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar